Selasa, 30 April 2013

Tambah Penghasilan Dengan Budidaya Ikan Di Pekarangan

By. Rai Agung Irfan S, A.Md

Beberapa kajian menyebutkan pedesaan masih menjadi kantong kemiskinan di Indonesia ditengah pemberitaan mengenai perekonomian Indonesia yang terus bertumbuh. Artinya masyarakat desa yang sebagian besar petani cenderung lebih rentan terhadap kemiskinan. Ini tidak lepas dari kecilnya rata-rata tingkat kepemilikan lahan petani, rata-rata 0,25 ha per petani. Kegiatan budidaya pertanian saja apalagi hanya mengandalkan tanaman pangan, luasan ini tidak akan bisa memberikan nilai tambah ekonomi yang memadai. Karena itu untuk meningkatkan pendapatan, kegiatan pertanian seharusnya bisa dikombinasikan dengan kegiatan usaha yang lain.

Salah satu elternatif yang bisa jadi usaha untuk mendongkrak pendapatan warga terutama warga miskin adalah dengan memanfaatkan pekarangan untuk budidaya ikan. Endah Rahmawati, SPI dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang menyatakan ada tiga jenis ikan yang bisa dijadikan kegiatan sampingan bagi RTSM (Rumah Tangga Sangat Miskin), diantaranya ikan lele, ikan patin dan ikan gurami. “ Ketiganya teknis perawatannya mudah sehingga cocok untuk kegiatan sampingan termasuk untuk pemanfaatan pekarangan bagi RTSM,”kata Kepala Seksi Produksi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang.

Tentu masing-masing punya kurang lebih. Misalny, untuk lele kelebihannya waktu perawatan pendek, hanya 2,5-3 bulan tapi biaya pakan relatif mahal. Sedangkan Gurami, kelebihannya pakan bisa memanfaatkan hijauan seperti kangkung, daun pepaya, daun tales dll sebagai tambahan makanan selain pakan pabrik berupa pelet. Harga ikan gurami juga lebih mahal, tapi waktu pemeliharaannya lebih lama mencapai 1 tahun. Alternatif ketiga bisa dibudidayakan ikan patin, dengan waktu pemeliharaan sekitar 6 bulanan. Ikan patin juga memiliki ketahanan yang tinggi terhadap serangan penyakit.

Ketiganya bisa diandalkan sebagai kegiatan untuk meningkatkan pendapatan. “berdasarkan pengalaman petani binaan kita yang sudah sudah membudidayakan ikan gurami, 180 meter persegi (6 m x 30 m) kolam ikan gurami hasilnya sama dengan sawah sebahu atau banon 500, “kata Endah menyampaikan kesuksesan petani ikan binaannya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Mahmud Sukamto, SE Kepala Seksi Pemberdayaan Penyuluhan Dinas Pertanian yang juga memiliki beberapa kolam di rumahnya. Menurutnya, kegiatan perikanan cukup bisa diandalkan untuk menambah pendapatan. “pasar juga sangat mudah. Saya masih sering di telpun pedagang ikan mencari ikan lele, tapi gimana lagi sekarang kolam tidak saya isi lele. Saya ganti ikan gurami,” katanya singkat.

Mensikapi harga pakan yang sering menjadi kendala, Mahmud memberi tips. Petani mestinya bisa membuat pakan sendiri. “Tidak sulit asal ada gilingan di rumah, bahan-bahan juga banyak tersedia. Kandungan nutrisi juga tidak kalah tergantung bahan yang kita pakai. Kelemahannya pakan buatan sendiri tidak bisa mengapung sebagaimana pakan buatan pabrik, “ tambah yang juga mantan kepala UPTD BBI Ngoro.

Asal ada kemauan pasti ada jalan, pekarangan, selain punya potensi untuk kegiatan budidaya tanaman juga memiliki potensi besar untuk menambah pendapatan melalui budidaya ikan. Selain itu, juga bisa menjadi sumber pangan dan gizi bagi keluarga.
(sumber:deptan)
 

Ikan Bawal, Pemakan Segalanya yang Cepat Tumbuh

By. Rai Agung Irfan S, A.Md

Siapa yang tidak mengenal ikan bawal? Ikan yang lezat dan gurih yang banyak diminati oleh masyarakat kita. Jika dibudidayakan dengan benar, ikan bawal tentunya akan menghasilkan keuntungan yang menggiurkan.

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa bawal tergolong omnivora. Meskipun tergolong omnivora, ternyata pada masa kecilnya (larva), bawal lebih bersifat karnivora. Jenis hewan yang paling disukai adalah crustacea, cladocera, copepoda, dan ostracoda.

Pada umur dua hari setelah menetas, mulut larva mulai terbuka, tetapi belum bisa menerima makanan dari luar tubuh, makanannya masih dari kuning telurnya. Umur empat hari, kuning yang diserap oleh tubuh sudah habis dan pada saat itulah larva mulai mengonsumsi makanan dari luar. Apabila diamati kebiasaan makannya, bawal tergolong ikan yang lebih suka makan di bagian tengah perairan. Dengan kata lain, bawal bukanlah ikan yang biasa makan di dasar perairan (bottom feeder) atau di permukaan perairan (surface feeder).

Ikan Bawal sangat potensial untuk dibudidayakan karena mempunyai beberapa keistimewaan antara lain :
  1. Pertumbuhannya cukup cepat
  2. Nafsu makan tinggi serta termasuk pemakan segalanya (OMNIVORA) yang condong lebih banyak makan dedaunan
  3. Ketahanan yang tinggi terhadap kondisi limnologis yang kurang baik
  4. Disamping itu rasa dagingnya pun cukup enak, hampir menyerupai daging ikan Gurami
Dengan keistimewaannya tersebut ikan bawal menjadi mudah untuk dibudidayakan. Apalagi ikan bawal suka makan dedauanan sehingga dapat mengurangi konsumsi pakan pellet. Dengan demikian dapat mengurangi biaya tinggi pada pakan. Pakan sendiri adalah komponen utama yang saat ini harganya cukup mahal. Bila tidak diimbangi dengan pakan lain menyebabkan margin yang didapatkan menjadi semakin kecil.

Pemilihan benih yang baik adalah awal dari keberhasilan dalam berbudidaya ikan. Demikian pula dengan budidaya ikan bawal. Pemilihan benih yang baik mutlak dan penting karena menjadi titik awal keberhasilan dalam membudidayakan ikan. Ciri-ciri benih yang baik untuk proses budidaya ikan yaitu sehat, anggota tubuh lengkap, aktif bergerak, ukuran seragam, tidak cacat, tidak membawa penyakit, jenis unggul.

Proses budidaya ikan bawal, pertama-tama adalah dengan mempersiapkan wadahnya yang dapat menumbuhkan makanan alami dalam jumlah yang cukup. Berikut ini adalah tahapan persiapan wadah untuk budidaya ikan bawal, yaitu :
  1. Mula-mula kolam dikeringkan sehingga tanah dasarnya benar-benar kering. Tujuan pengeringan tanah dasar antara lain :
    1. Membasmi ikan-ikan liar yang bersifat predator atau kompetitor (penyaing makanan).
    2. Mengurangi senyawa-senyawa asam sulfida (H2S) dan senyawa beracun lainnya yang terbentuk selama kolam terendam.
    3. Memungkinkan terjadinya pertukaran udara (aerasi) dipelataran kolam, dalam proses ini gas-gas oksigen (02) mengisi celah-celah dan pori-pori tanah.
  2. Sambil menunggu tanah dasar kolam kering, pematang kolam diperbaiki dan diperkuat untuk menutup kebocoran-kebocoran yang ada.
  3. Setelah dasar kolam benar-benar kering dasar kolam perlu dikapur dengan kapur tohor maupun dolomit dengan dosis 25 kg per 100 meter persegi. Hal ini untuk meningkatkan pH tanah, juga dapat untuk membunuh hama maupun patogen yang masih tahan terhadap proses pengeringan.
  4. Kolam pembesaran tidak mutlak harus dipupuk. Ini dikarenakan makanan ikan bawal sebagian besar diperoleh dari makanan tambahan atau buatan. Tapi bila dipupuk dapat menggunakan pupuk kandang 25 – 50 kg/100 m2 dan TSP 3 kg/100 m2. Pupuk kandang yang digunakan harus benar-benar yang sudah matang, agar tidak menjadi racun bagi ikan.
  5. Setelah pekerjaan pemupukan selesai, kolam diisi air setinggi 2-3 cm dan dibiarkan selama 2-3 hari, kemudian air kolam ditambah sedidit demi sedikit sampai kedalaman awal 40-60 cm dan terus diatur sampai ketinggian 80-120 cm tergantung kepadatan ikan. Jika warna air sudah hijau terang, baru benih ikan ditebar (biasanya 7~10 hari setelah pemupukan).
Keberhasilan dalam budidaya ikan bawal ukuran konsumsi diawali dari proses penebaran benihnya. Sebelum benih ditebar perlu diadaptasikan, dengan tujuan agar benih ikan tidak dalam kondisi stress saat berada dalam kolam.

Cara adaptasi : ikan yang masih terbungkus dalam plastik yang masih tertutup rapat dimasukan kedalam kolam, biarkan sampai dinding plastik mengembun. Ini tandanya air kolam dan air dalam plastik sudah sama suhunya, setelah itu dibuka plastiknya dan air dalam kolam masukkan sedikit demi sedikit kedalam plastik tempat benih sampai benih terlihat dalam kondisi baik. Selanjutnya benih ditebar/dilepaskan dalam kolam secara perlahan-lahan.

Tahap selanjutnya adalah pemeliharaannya sampai dengan mencapai ukuran konsumsi. Pada tahap ini sangat penting diperhatikan pakan yang diberikan. Kualitas dan kuantitas pakan sangat penting dalam budidaya ikan bawal, karena hanya dengan pakan yang baik ikan dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan yang diinginkan. Kualitas pakan yang baik adalah pakan yanq mempunyai gizi yang seimbang baik protein, karbohidrat maupun lemak serta vitamin dan mineral. Karena ikan bawal bersifat omnivora maka makanan yang diberikan bisa berupa daun-daunan maupun berupa pelet. Pakan diberikan 3-5 % berat badan (perkiraan jumlah total berat ikan yang dipelihara). Pemberian pakan dapat ditebar secara langsung.

Proses budidaya ikan bawal yang tidak rumit dan memberikan margin keuntungan yang cukup tinggi ini menjadi salah satu faktor budidaya ikan bawal berkembang dengan sangat baik. Perkembangan ikan bawal di Indonesia beberapa tahun terakhir cukup baik. Bawal dapat dibudidayakan dengan wadah kolam, karamba, jarring apung bahkan dapat pula diintegrasikan dengan tanaman padi. Produksi ikan bawal pada tahun ini mencapai puncaknya. Produksi tertinggi terdapat di provinsi Jawa Barat dan budidaya ikan bawal di jarring apung lebih banyak produksinya. Budidaya ikan bawal di kolam dapat dilakukan dengan system monokultur maupun polikultur.

Dengan kemudahan proses budidayanya dan margin keuntungan yang cukup tinggi ini, diprediksi bahwa produksi ikan bawal dari kegiatan budidaya akan terus meningkat. Prediksi peningkatan produksi ikan ini juga tidak terlepas bahwa ikan bawal termasuk salah satu ikan yang sangat diminati oleh pasar, baik pasar dalam negeri maupun pasar ekspor.

sumber: Ditjen Perikanan Budidaya – KKP

Senin, 29 April 2013

Jenis Tanaman Yang Digunakan Untuk Mengobati Penyakit Ikan

By. Rai Agung Irfan S, A.Md

Ada banyak tanaman disekitar kita ternyata dapat dipakai sebagai media pengobatan ikan, hal ini tentunya sangat bermanfaat bidang budidaya ikan. Seiring tren untuk kembali kealam yang turut digalakkan, penggunaan tanaman untuk pengobatan ikan dimaksudkan untuk menekan dampak buruk penggunaan obat kimia. Adapun beberapa jenis tanaman yang sudah terbukti mengobati penyakit adalah sebagai berikut.

1. Kamboja (Plumeria acuminata AIT)
  • Kandungan Kimia : akar dan daun kamboja mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol. Daun mengandung alkaloid
  • Bagian yang digunakan : getah daun dan batang
  • Aplikasi : Getah daun dan batang dapat mengobati koreng ikan akibat serangan jamur Saprolegnia sp. Pengobatan dilakukan sengan cara daun kamboja dipetik pagi hari, saat pagi getah masih banyak dibanding siang dan sore hari. Dosis untuk kolam dengan luas 100 m2 membutuhkan daun sebanyak 10 kg, batang dicacah kecil-kecil lalum dimasukan ke dalam kolam hingga merata, perlakuan ini diulang setiap hari selama tiga hari.
2. Pulai (Astonia scholaris)
  • Kandungan Kimia : kandungan kimia dari kulit batang antara lain alkoloid ekitamina, ekitenina, alsonina, akiserina, ekitina, aktamidina, dan ekiterina. Kandungan kimia yang ada kaitannya dengan pengobatan belum jelas diketahui.
  • Bagian yang digunakan : daun dan kulit batang
  • Aplikasi : Getah daun dan batang dapat mengobati koreng ikan akibat serangan jamur Saprolegnia sp, caranya petik daun saat getah masih banyak. Untuk kolam dengan ukuran 100 m2 dibutuhkan daun sebanyak 10 kg. batang dicacah kecil-kecil lalum dimasukan ke dalam kolam hingga merata, perlakuan ini diulang setiap hari selama tiga hari
3. Randa Nunut (Drymaria cordata)
  • Kandungan Kimia : -
  • Aplikasi : Daun ini digunakan sebagai obat anti jamur, caranya ambil 5-10 lembar untuk 30 liter air, remas daun tersebut hingga lumat lalu peras. Setelah ampas daun diangkat masukan ikan sakit selama 60 menit selama perlakuan ikan sakit dikarantina agar tidak menular pada ikan lain.

Demikianlah beberapa tanaman herbal yang dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit ikan budidaya, semoga dapat menambah wawasan bagi kita yang belum mengetahui hal ini sebelumnya.

Ingin Sehat? Konsumsi Ikan Setiap Hari

By. Rai Agung Irfan S, A.Md



Ikan air tawar maupun ikan tangkap sangat baik untuk dikonsumsi, karena mempunyai kandungan gizi yang sangat banyak dan bermanfaat bagi tubuh. Dengan demikian, maka ikan perlu diperhitungkan sebagai sumber zat gizi yang penting. Pola kebiasaan mengkonsumsi ikan seperti pada masyarakat Eskimo dan Jepang memberi petunjuk kuat atas sangat rendahnya kejadian penyakit jantung dan penyakit degeneratif lainnya pada masyarakat tersebut.

Penelitian pada kelompok masyarakat yang mengkonsumsi ikan secara kontinyu dan ikan menjadi pangan dominan seperti pada orang Eskimo menunjukkan, jenis lemak di dalam ikan (asam linoleat) setelah melalui proses metabolisme dalam tubuh manusia akan menghasilkan asam lemak yang kemudian dikenal dengan nama omega 3.

Omega 3 yang terdapat pada ikan mencegah penyakit jantung dan penyakit degeneratif lainnya. Bahkan ada indikasi masyarakat yang gemar mengkonsumsi ikan memiliki umur harapan hidup rata-rata lebih panjang daripada masyarakat yang kurangmengkonsumsi ikan.

Secara sederhana dapat dijelaskan, karakteristiknya yang unik menyebabkan omega 3 mampu mencegah dan mengurangi penumpukan kolesterol dan melekatnya bintik-bintik darah pada dinding pembuluh darah yang merupakan sebab utama timbulnya serangan jantung dan stroke yang mematikan.

Omega 3 selain bisa menurunkan kadar kolesterol darah juga bisa mengatasi beban menderita penyakit asma, rematik, penyakit kulit, komplikasi diabetes dan kanker payudara. Bahkan pertumbuhan sel otak manusia sangat tergantung pada kadar omega 3 secara cukup sejak bayi dalam kandungan sampai balita. Bila pada masa tersebut cukup tersedia omega 3 maka anak tersebut akan tumbuh dengan potensi kecerdasan maksimal. Karena alasan itu, sejak ibu hamil perlu mengkonsumsi ikan dalam jumlah cukup sampai bayi yang dikandungnya lahir. Setelah bayi bisa makan nasi tim perkenalkan ikan sampai usia selanjutnya.

Banyak penelitian tentang peranan minyak ikan dalam menurunkan risiko penyakit jantung. Di dalam minyak ikan ada asam lemak tidak jenuh omega 3 terutama yang disebut eikosapentaenoat (EPA) dan dakosaheksaenoat (DHA). Percobaan pada hewan maupun manusia membuktikan keduanya dapat menurunkan kadar kolesterol, trigliserida, dan lipoprotein darah. Dengan demikian minyak ikan dapat menurunkan risiko terjadinya aterosklerosis
.

Asam-asam lemak tidak jenuh yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti minyak jagung, minyak kacang, minyak kedelai, dan sebagainya juga mempunyai pengaruh serupa. Namun, minyak ikan mempunyai kelebihan dan keunikan terutama pada kasus kadar lemak darah tinggi yaitu bisa menurunkan lemak darah tersebut.

Selain ikan bermanfaat untuk kesehatan jantung, ikan juga mengandung kalori rendah sehingga bagi orangorang yang sedang mengikuti program diet penurunan berat badan mengkonsumsi ikan bermanfaat ganda asal diolah dengan sedikit lemak.

Selain manfaat ikan untuk kesehatan, perlu diketahui pula kandungan histamin pada jenis ikan seperti tongkol, kembung, cakalang, dan tuna secara alami yang bisa menyebabkan keracunan. Keracunan itu tidak hanya disebabkan oleh kelompok ikan yang secara alami sudah mengandung histamin tetapi juga bisa disebabkan oleh ikan lain yang kurang segar mutunya. Makin tinggi tingkat kerusakan ikan, makin banyak histamin yang terbentuk pada ikan.

Konsumsi histamin dalam jumlah rendah (8-10 mg) tidak membahayakan. Gejala keracunan akan timbul apabila mengkonsumsi 70 sampai 1000 mg histamin. Gejala keracunan yang tampak adalah muntah-muntah, bibir bengkak, sakit kepala, mual, muka kemerah-merahan, gatal-gatal, dan badan lemas.

Meskipun histamin bisa membuat keracunan, namun belum ada kejadian keracunan bisa mematikan. Karena itu perlu upaya makan ikan yang kesegarannya terjamin. Jangan disamakan alergi terhadap ikan dengan keracunan oleh ikan karena munculnya gejala yang sama. Keracunan bisa dihindari tetapi alergi tidak bisa dihindari. Karena itu biasanya orang yang alergi ikan setelah makan ikan menelan pil antihistamin supaya tidak ada reaksi alergi.

Untuk menghindari keracunan ikan, belilah ikan yang segar, segera buang isi perut sebelum diolah dan bila tidak segera dikonsumsi simpan di freezer. Upaya ini juga untuk menghindari tumbuhnya bakteri pembusuk karena jumlah histamin ikan dipengaruhi jumlah bakteri pada ikan tersebut.

Kita perlu terus mengkonsumsi ikan mengingat manfaatnya sangat banyak untuk kesehatan tubuh. Manfaat makan ikan antara lain menurunkan kadar kolesterol darah, menurunkan kadar trigliserida darah, meningkatkan kecerdasan anak dan meningkatkan kemampuan akademik, menurunkan risiko kematian karena penyakit jantung, mengurangi gejala rematik, dan menurunkan aktivitas pertumbuhan sel kanker. Nah, marilah kita manfaatkan ikan dalam menu sehari-hari dengan motto “tiada hari tanpa ikan” supaya keluarga sehat.

Cara Mengetahui Kualitas Daging Dan Ikan

  • Ciri-ciri ikan yang segar, yaitu : mata ikan jernih, kornea bening, pupil hitam dan mata cembung, insangnya berwarna merah segar dan cemerlang, lendir ikan segar bening dan cemerlang, sisiknya ikan segar melekat kuat, mengkilap, aroma ikan segar berbau segar khas ikan (tanpa bau busuk atau menyimpang), daging ikan segar biasanya kenyal, elastis dan berwarna cerah. Jika ditekan tidak menimbulkan bekas permanen. Sedangkan, ciri-ciri ikan tidak segar, yaitu : Ciri-ciri ikan tidak segar (tidak layak dikonsumsi), antara lain : mata cekung, buram, serta mata kelabu tertutup lendir, insang keabu-abuan, berlendir dan bau, lendir menjadi kekuningan, lengket dan aroma menyengat, sisik ikan berubah menjadi mudah lepas dan warnanya memudar, aroma ikan berbau busuk dan mengapung jika diletakkan di dalam air, ikan busuk berwarna pucat, lunak dan menimbulkan jejak permanen jika ditekan.
  • Ciri-ciri daging segar, yaitu : daging berwarna merah segar, daging jika dipegang kenyal, tidak berlendir, tidak ada titik-titik darah yang menggumpal di beberapa bagian, daging tidak mengandung air, tidak berbau asam atau busuk, jika dipegang terasa kebasahannya, tetapi tidak lengket di tangan. Jika sebaliknya, maka daging itu tidak segar.

Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Mengkonsumsi Ikan

  • Dalam membeli ikan, pilihlah ikan yang bermutu tinggi.
  • Makan ikan segar lebih baik untuk kesehatan. Ikan olahan yang bermutu rendah sering mengandung senyawa-senyawa yang dapat mengganggu pencernaan/kesehatan.
  • Bila ingin makan ikan kalengan atau pindang, pilihlan kaleng atauwadah yang masih baik dan sebaiknya ikan tersebut dimasak kembali sebaik-baiknya sebelum dimakan agar didapat manfaat sebesar-besarnya.
  • Jangan memakan ikan hasil tangkapan dari perairan yang tercemar supaya tidak terkena bahaya pencemaran yang dapat mengancam kesehatan.
  • Jangan memakan produk perikanan (seperti terasi, kecap ikan, sosis, ikan asap) yang sudah berjamur atau berlendir.
  • Bila menemukan jenis ikan baru, jangan langsung dimasak dan memakannya karena ada beberapa jenis ikan beracun.
sumber: dkpnunukan

Sabtu, 27 April 2013

Air Terlalu Dingin, Ikan Jadi Malas Makan

By. Rai Agung Irfan S, A.Md

Ketika melakukan budidaya ikan air tawar, kita harus mengetahui kondisi suhu lingkungan, karena pada saat suhu terlalu dingin maka ikan akan malas makan. Pada musim pancaroba biasanya suhunya dingin, nafsu makan ikan biasanya akan menurun atau bahkan ikan tidak mau makan sama sekali. Pada kondisi ini sistem pencernaan ikan akan mengalami penurunan yang berakibat ikan tidak bisa mencerna secara optimal jenis makanan yang biasa dikonsumsi ketika suhu air ideal
.

Selain sistem pencernaan, pada suhu yang rendah sistem kekebalan tubuh ikan juga tidak bisa bekerja dengan normal. Kondisi ini diperparah dengan muculnya bakteri patogen alias bakteri ‘jahat’ yang akan aktif di kala suhu air kolam terlalu dingin.

Inilah mengapa pada suhu yang dingin ikan akan lebih rentan terserang penyakit dan bahkan tidak jarang menyebabkan kematian masal khususnya ikan yang masih stadium benih.
Untuk mencegah kematian masal biasanya pembudidaya ikan akan memberikan vitamin khususnya Vitamin C dan B Kompleks yang dicampur ke dalam pakan. Ada juga pembudidaya yang mengaplikasikan penggaraman dan pemberian probiotik sebagai tindakan pencegahan serangan bakteri patogen yang aktif pada suhu yang rendah.

Suhu yang ideal bagi budidaya ikan adalah suhu yang stabil di kisaran 28-30 C serta tidak terjadi perbedaan suhu air yang mencolok antara siang dan malam (tidak lebih dari 5 C). Pada kondisi ini ikan akan memberikan respon maksimal ketika diberi pakan. Selain itu sistem kekebalan tubuh ikan juga bekerja optimal pada kondisi tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian Tucker dan Hargreaves, suhu air memang sangat berpengaruh terhadap respon ikan dalam mengkonsumsi pakan. Suhu air yang berada di atas atau dibawah suhu ideal akan menyebabkan nafsu makan ikan turun bahkan tidak mau makan sama sekali.

Respon ikan terhadap pakan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Suhu Air (Celcius)
Respon Terhadap Pakan
Mendekati 0
Kondisi Kritis, Respon Minimal
8-10
Tidak ada respon
15
Respon berkurang
22
50 % Optimal
28-30
Respon Optimal
33
50 % Optimal
35
Respon berkurang
36-38
Tidak ada respon
38-42
Kondisi Kritis, Respon Minimal
(sumber: budidaya-ikan)