By. Rai Agung Irfan S, A.Md
Ikan air tawar maupun ikan tangkap sangat baik untuk dikonsumsi, karena
mempunyai kandungan gizi yang sangat banyak dan bermanfaat bagi tubuh. Dengan
demikian, maka ikan perlu diperhitungkan sebagai sumber zat gizi yang penting.
Pola kebiasaan mengkonsumsi ikan seperti pada masyarakat Eskimo dan Jepang
memberi petunjuk kuat atas sangat rendahnya kejadian penyakit jantung dan
penyakit degeneratif lainnya pada masyarakat tersebut.
Penelitian pada kelompok masyarakat yang mengkonsumsi ikan secara kontinyu
dan ikan menjadi pangan dominan seperti pada orang Eskimo menunjukkan, jenis
lemak di dalam ikan (asam linoleat) setelah melalui proses metabolisme dalam
tubuh manusia akan menghasilkan asam lemak yang kemudian dikenal dengan nama
omega 3.
Omega 3 yang terdapat pada ikan mencegah penyakit jantung dan penyakit
degeneratif lainnya. Bahkan ada indikasi masyarakat yang gemar mengkonsumsi
ikan memiliki umur harapan hidup rata-rata lebih panjang daripada masyarakat
yang kurangmengkonsumsi ikan.
Secara sederhana dapat dijelaskan, karakteristiknya yang unik menyebabkan
omega 3 mampu mencegah dan mengurangi penumpukan kolesterol dan melekatnya
bintik-bintik darah pada dinding pembuluh darah yang merupakan sebab utama
timbulnya serangan jantung dan stroke yang mematikan.
Omega 3 selain bisa menurunkan kadar kolesterol darah juga bisa mengatasi
beban menderita penyakit asma, rematik, penyakit kulit, komplikasi diabetes dan
kanker payudara. Bahkan pertumbuhan sel otak manusia sangat tergantung pada
kadar omega 3 secara cukup sejak bayi dalam kandungan sampai balita. Bila pada
masa tersebut cukup tersedia omega 3 maka anak tersebut akan tumbuh dengan
potensi kecerdasan maksimal. Karena alasan itu, sejak ibu hamil perlu
mengkonsumsi ikan dalam jumlah cukup sampai bayi yang dikandungnya lahir.
Setelah bayi bisa makan nasi tim perkenalkan ikan sampai usia selanjutnya.
Banyak penelitian tentang peranan minyak ikan dalam menurunkan risiko
penyakit jantung. Di dalam minyak ikan ada asam lemak tidak jenuh omega 3
terutama yang disebut eikosapentaenoat (EPA) dan dakosaheksaenoat (DHA).
Percobaan pada hewan maupun manusia membuktikan keduanya dapat menurunkan kadar
kolesterol, trigliserida, dan lipoprotein darah. Dengan demikian minyak ikan
dapat menurunkan risiko terjadinya aterosklerosis
.
Asam-asam lemak tidak jenuh yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti minyak
jagung, minyak kacang, minyak kedelai, dan sebagainya juga mempunyai pengaruh
serupa. Namun, minyak ikan mempunyai kelebihan dan keunikan terutama pada kasus
kadar lemak darah tinggi yaitu bisa menurunkan lemak darah tersebut.
Selain ikan bermanfaat untuk kesehatan jantung, ikan juga mengandung kalori
rendah sehingga bagi orangorang yang sedang mengikuti program diet penurunan
berat badan mengkonsumsi ikan bermanfaat ganda asal diolah dengan sedikit
lemak.
Selain manfaat ikan untuk kesehatan, perlu diketahui pula kandungan histamin
pada jenis ikan seperti tongkol, kembung, cakalang, dan tuna secara alami yang
bisa menyebabkan keracunan. Keracunan itu tidak hanya disebabkan oleh kelompok
ikan yang secara alami sudah mengandung histamin tetapi juga bisa disebabkan
oleh ikan lain yang kurang segar mutunya. Makin tinggi tingkat kerusakan ikan,
makin banyak histamin yang terbentuk pada ikan.
Konsumsi histamin dalam jumlah rendah (8-10 mg) tidak membahayakan. Gejala
keracunan akan timbul apabila mengkonsumsi 70 sampai 1000 mg histamin. Gejala
keracunan yang tampak adalah muntah-muntah, bibir bengkak, sakit kepala, mual,
muka kemerah-merahan, gatal-gatal, dan badan lemas.
Meskipun histamin bisa membuat keracunan, namun belum ada kejadian keracunan
bisa mematikan. Karena itu perlu upaya makan ikan yang kesegarannya terjamin.
Jangan disamakan alergi terhadap ikan dengan keracunan oleh ikan karena
munculnya gejala yang sama. Keracunan bisa dihindari tetapi alergi tidak bisa
dihindari. Karena itu biasanya orang yang alergi ikan setelah makan ikan
menelan pil antihistamin supaya tidak ada reaksi alergi.
Untuk menghindari keracunan ikan, belilah ikan yang segar, segera buang isi
perut sebelum diolah dan bila tidak segera dikonsumsi simpan di freezer. Upaya
ini juga untuk menghindari tumbuhnya bakteri pembusuk karena jumlah histamin
ikan dipengaruhi jumlah bakteri pada ikan tersebut.
Kita perlu terus mengkonsumsi ikan mengingat manfaatnya sangat banyak untuk
kesehatan tubuh. Manfaat makan ikan antara lain menurunkan kadar kolesterol
darah, menurunkan kadar trigliserida darah, meningkatkan kecerdasan anak dan
meningkatkan kemampuan akademik, menurunkan risiko kematian karena penyakit
jantung, mengurangi gejala rematik, dan menurunkan aktivitas pertumbuhan sel
kanker. Nah, marilah kita manfaatkan ikan dalam menu sehari-hari dengan motto
“tiada hari tanpa ikan” supaya keluarga sehat.
Cara Mengetahui Kualitas Daging Dan Ikan
- Ciri-ciri ikan yang segar,
yaitu : mata ikan jernih, kornea bening, pupil hitam dan mata cembung,
insangnya berwarna merah segar dan cemerlang, lendir ikan segar bening dan
cemerlang, sisiknya ikan segar melekat kuat, mengkilap, aroma ikan segar
berbau segar khas ikan (tanpa bau busuk atau menyimpang), daging ikan
segar biasanya kenyal, elastis dan berwarna cerah. Jika ditekan tidak
menimbulkan bekas permanen. Sedangkan, ciri-ciri
ikan tidak segar, yaitu : Ciri-ciri ikan tidak segar
(tidak layak dikonsumsi), antara lain : mata cekung, buram, serta mata
kelabu tertutup lendir, insang keabu-abuan, berlendir dan bau, lendir
menjadi kekuningan, lengket dan aroma menyengat, sisik ikan berubah
menjadi mudah lepas dan warnanya memudar, aroma ikan berbau busuk dan
mengapung jika diletakkan di dalam air, ikan busuk berwarna pucat, lunak
dan menimbulkan jejak permanen jika ditekan.
- Ciri-ciri daging segar,
yaitu : daging berwarna merah segar, daging jika dipegang kenyal, tidak
berlendir, tidak ada titik-titik darah yang menggumpal di beberapa bagian,
daging tidak mengandung air, tidak berbau asam atau busuk, jika dipegang
terasa kebasahannya, tetapi tidak lengket di tangan. Jika sebaliknya, maka
daging itu tidak segar.
Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum
Mengkonsumsi Ikan
- Dalam
membeli ikan, pilihlah ikan yang bermutu tinggi.
- Makan
ikan segar lebih baik untuk kesehatan. Ikan olahan yang bermutu rendah
sering mengandung senyawa-senyawa yang dapat mengganggu
pencernaan/kesehatan.
- Bila
ingin makan ikan kalengan atau pindang, pilihlan kaleng atauwadah yang
masih baik dan sebaiknya ikan tersebut dimasak kembali sebaik-baiknya
sebelum dimakan agar didapat manfaat sebesar-besarnya.
- Jangan
memakan ikan hasil tangkapan dari perairan yang tercemar supaya tidak
terkena bahaya pencemaran yang dapat mengancam kesehatan.
- Jangan
memakan produk perikanan (seperti terasi, kecap ikan, sosis, ikan asap)
yang sudah berjamur atau berlendir.
- Bila menemukan
jenis ikan baru, jangan langsung dimasak dan memakannya karena ada
beberapa jenis ikan beracun.
sumber: dkpnunukan