Hama dan Penyakit Ikan Lele
By. Rai Agung Irfan S, A.Md
Hama pada lele adalah binatang tingkat
tinggi yang langsung mengganggu kehidupan lele. Di alam bebas dan di kolam
terbuka, hama yang sering menyerang lele antara lain berang-berang, ular, katak,
burung, serangga, musang air, ikan gabus dan belut.Di pekarangan, terutama yang
ada di perkotaan, hama yang sering menyerang hanya katak dan kucing.
Pemeliharaan lele secara intensif tidak banyak diserang hama.
Penyakit parasit adalah penyakit yang
disebabkan oleh organisme tingkat rendah seperti virus, bakteri, jamur, dan
protozoa yang berukuran kecil.
Jenis hama/penyakit
1. Penyakit karena bakteri Aeromonas
hydrophilla dan Pseudomonas hydrophylla
Bentuk bakteri ini seperti batang dengan
cambuk yang terletak di ujung batang, dan cambuk ini digunakan untuk bergerak.
Ukurannya 0,7-0,8 x 1-1,5 mikron.
Gejala: lele yang terkena bakteri ini:
warna tubuh menjadi gelap, kulit kesat dan timbul pendarahan. Lele bernafas
megap-megap di permukaan air.
Pencegahan: lingkungan harus tetap
bersih, termasuk kualitas air harus baik.
Pengobatan: melalui makanan antara lain
pakan dicampur Terramycine dengan dosis 50 mg/kg ikan/hari, diberikan selama
7-10 hari berturut-turut atau dengan Sulphonamid sebanyak 100 mg/kg ikan/hari
selama 3-4 hari.
2. Penyakit tuberculosis yang disebabkan
bakteri Mycobacterium fortoitum
Gejalanya: tubuh ikan berwarna gelap,
perut bengkak (karena tubercle/bintil-bintil pada hati, ginjal, dan limpa).
Posisi berdiri di permukaan air, berputar-putar atau miring-miring, bintik
putih di sekitar mulut dan sirip.
Pengendalian: memperbaiki kualitas air
dan lingkungan kolam.
Pengobatan: dengan Terramycin dicampur
dengan makanan 5-7,5 gram/100 kg ikan/hari selama 5-15 hari.
3. Penyakit karena jamur/candawan
Saprolegnia.
Penyebab: jamur ini tumbuh menjadi
saprofit pada jaringan tubuh yang mati atau ikan yang kondisinya lemah.
Gejala: ikan ditumbuhi sekumpulan benang
halus seperti kapas, pada daerah luka atau ikan yang sudah lemah, menyerang daerah
kepala tutup insang, sirip, dan tubuh lainnya. Penyerangan pada telur, maka
telur tersebut diliputi benang seperti kapas.
Pengendalian: benih gelondongan dan ikan
dewasa direndam pada Malachyte Green Oxalate 2,5-3 ppm selama 30 menit dan
telur direndam Malachyte Green Oxalate 0,1-0,2 ppm selama 1 jam atau 5-10 ppm
selama 15 menit.
4. Penyakit bintik putih dan gatal
(Trichodiniasis)
Penyebab: parasit dari golongan Ciliata,
bentuknya bulat, kadang-kadang amuboid, mempunyai inti berbentuk tapal kuda,
disebut Ichthyophthirius multifilis.
Gejala:
(1) ikan yang diserang sangat lemah dan
selalu timbul di permukaan air;
(2) terdapat bintik-bintik berwarna
putih pada kulit, sirip dan insang;
(3) ikan sering menggosok-gosokkan tubuh
pada dasar atau dinding kolam.
Pengendalian: air harus dijaga kualitas
dan kuantitasnya.
Pengobatan: dengan cara perendaman ikan
yang terkena infeksi pada campuran larutan formalin 25 cc/m3 dengan larutan
Malachyte Green Oxalate 0,1 gram/m3 selama 12-24 jam, kemudian ikan diberi air
yang segar. Pengobatan diulang setelah 3 hari
5. Penyakit cacing Trematoda
Penyebab: cacing kecil Gyrodactylus dan
Dactylogyrus. Cacing Dactylogyrus menyerang insang, sedangkan cacing
Gyrodactylus menyerang kulit dan sirip.
Gejala: insang yang dirusak menjadi
luka-luka, kemudian timbul pendarahan yang akibatnya pernafasan terganggu.
Pengendalian:
(1) direndam formalin 250 cc/m3 air
selama 15 menit;
(2) Methyline Blue 3 ppm selama 24 jam;
(3) menyelupkan tubuh ikan ke dalam
larutan Kalium Permanganat (KMnO4) 0,01% selama ±30 menit;
(4) memakai larutan NaCl 2% selama ± 30
menit;
(5) dapat juga memakai larutan NH4OH
0,5% selama ±10 menit.
6. Parasit Hirudinae
Penyebab: lintah Hirudinae, cacing
berwarna merah kecoklatan.
Gejala: pertumbuhannya lambat, karena
darah terhisap oleh parasit, sehingga menyebabkan anemia/kurang darah.
Pengendalian: selalu diamati pada saat
mengurangi padat tebar dan dengan larutan Diterex 0,5 ppm.
Apabila lele menunjukkan tanda-tanda
sakit, harus dikontrol faktor penyebabnya, kemudian kondisi tersebut harus
segera diubah, misalnya :
1. Bila suhu terlalu tinggi, kolam
diberi peneduh sementara dan air diganti dengan yang suhunya lebih dingin.
2. Bila pH terlalu rendah, diberi
larutan kapur 10 gram/100 l air.
3. Bila kandungan gas-gas beracun (H2S,
CO2), maka air harus segera diganti.
Penyakit yang menimpa ikan lele biasanya terjadi karena lingkungan air yang tidak baik,
misalnya tercemar oleh zat-zat berbahaya, kepadatan tebar yang terlalu
besar dan perubahan suhu yang drastis. Pada kondisi demikian daya tahan
ikan lele menurun dan mudah terserang penyakit. Penyakit pada lele bisa
juga berasal dari bibit lele sudah membawa penyakit dari asalnya, hanya
belum menunjukkan gejala sakit saat ditebar. Untuk itu perlu
berhati-hati dalam memilih bibit lele. Cara lain mengatasi penyakit
ikan lele adalah mengkarantina ikan lele sakit pada kolam karantina
yang diberi garam ikan, selain dengan pengobatan-pengobatan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar