Sabtu, 06 April 2013

Tekhnik pembesaran Lele Dumbo

Persiapan Media Budidaya
By. Rai Agung Irfan S, A.Md
 
A.     Kolam Terpal/plastik
  1. Aliri kolam terpal dengan kedalaman ± 25 cm
  2. Masukkan pupuk kandang yg telah kering sebanyak 20 gram/m2 dengan cara dibungkus menggunakan karung.
  3. Tambahkan daun kipahit (Marenggo) secukupnya dengan cara disebar merata ke seluruh permukaan kolam, biarkan selama 7 hari hingga air berwarna hijau kecoklatan.
  4. Hari kesepuluh tambahkan air hingga kedalaman 50-60 cm dan sore harinya benih siap untuk ditebar

B. Kolam Tanah
  • Keringkan kolam selama 2-3 hari hingga tanah pecah
  • Tanah di olah/dicangkul kemudian ratakan kembali
  • Kolam dikapur dengan dosis 30 gram/m2
  • Kolam dipupuk menggunakan pupuk kandang yang telah kering sebanyak 500 gram/m2 serta daun kipahit /Marenggo secukupnya
  • Masukka air setinggi 25 cm dan biarkan selama 7 hari
  • Hari kesepuluh tambahkan air hingga kedalaman 50-60 cm dan sore harinya benih siap untuk ditebar.

C. Kolam Semen

  1. Aliri kolam semen dengan kedalaman ± 25 cm
  2. Masukkan pupuk kandang yg telah kering sebanyak 20 gram/m2 dengan cara dibungkus menggunakan karung
  3. Tambahkan daun kipahit (Marenggo) secukupnya dengan cara disebar merata ke seluruh permukaan kolam, biarkan selama 7 hari hingga air berwarna hijau kecoklatan.
  4. Hari kesepuluh tambahkan air hingga kedalaman 50-60 cm dan sore harinya benih siap untuk ditebar.

Seleksi Ukuran

         
Kegiatan seleksi ukuran dilakukan setelah kegiatan budidaya mencapai umur1 bulan dari penebaran, hal ini dilakukan karena biasanya pada usia ini lele telah menjadi 2 macam ukuran.  Beberapa Keuntungan dari kegiatan seleksi antara lain ;

  1. Mengurangi angka kematian akibat sifat kanibalisme yang disebabkan oleh perbedaan ukuran
  2. Memberikan kesempatan pada ikan untuk memperoleh jumlah pakan yang sama
  3. Efisiensi biaya dan waktu pemeliharaan.


Penebaran benih

Agar memperoleh hasil yang maksimal, kita harus mengetahui ciri-ciri benih yang baik :
-       Organ tubuhnya lengkap baik sungut maupun siripnya masih mulus
-       Tidak terdapat luka dan penyakit ( jamur maupun bakteri )
-       Bentuknya memanjang
-       Gerakannya lincah
-       Nafsu makan tinggi
-       Ukuran seragam ( 7 – 9 cm )

Kalau bisa benih diperoleh dari lingkungan sekitar agar tidak terjadi perbedaan lingkungan yang mencolok, sehingga proses adaptasinya bisa lebih cepat.
               Padat tebar lele sangat tergantung dengan jumlah pakan yang tersedia, hal ini berhubungan dengan cara pemeliharaan :
1. Pemeliharaan secara Tradisional           : 50 ekor/m3 ukuran 7-9 cm
      2. Pemeliharaan secara Semi Intensif        : 50 - 100 ekor/m3 ukuran 7-9 cm
      3. Pemeliharaan secara Intensif                 : >100  ekor/m3 ukuran 7-9 cm                           
                     Sebelum benih ditebar sebaiknya perlu persiapan yang matang agar tidak terjadi kematian pada awal tebar, persiapan yang perlu  dilakukan adalah sebagai berikut ;
-          penebaran benih dilakukan pada saat suhu rendah, pagi atau sore hari
-          Adaptasikan terlebih dulu ,  dengan cara memasukkan air kolam ke dalam kantong  sedikit demi sedkit kemudian biarkan benih keluar dengan sendirinya.
-          Usahakan penebaran merata  di semua  areal kolam sehingga mampu mendapatkan pakan alami dengan leluasa.
-          Usahakan benih yang akan ditebar  seragam agar tidak terjadi persaingan pakan, bila didapati ukuran  yang tidak sama masukkan dalam kolam yang terpisah.

Pemeliharaan dan Pemberian Pakan Tambahan

Perlu diketahui bahwa lele sangat rentan dengan adanya perubahan suhu, karena lele tidak memiliki sisik. Sehingga tidak dianjurkan memelihara lele dengan air yang mengalir deras, karena suhu air akan sangat mudah berubah. Air kolam cukup diganti 3-5 hari sekali, itupun cukup 50 % agar tidak terjadi fluktuasi suhu yang mencolok.
Pada kegiatan pembesaran,  pemberian pakan tambahan mutlak harus dilakukan karena ikan lele tidak mungkin mendapatkan pakan hanya dari lingkungan kolam, mengingat lele punya sifat kanibal maka pakan tambahan  yang diberikan harus benar-benar cukup dengan jumlah lele yang dibudidayakan.  Adapun langkah-langkah nya adalah sebagai berikut ;
-          Pemberian pakan dilakukan 2 hari setelah penebaran, karena lele masih menyesuaikan diri dengan lingkungan kolam, sehingga masih kurang respon terhadap pakan yang diberikan.
-          Sebaiknya pakan yang diberikan disesuaikan dengan ukuran mulut ikan, agar pakan tidak terbuang secara percuma.
-          Usahakan pakan mempunyai mutu yang sama dan kandungan gizi yang tinggi sehingga mampu memacu pertumbuhan protein minimal 22 %
-          Jumlah pakan yang diberikan minimal 3% dari jumlah ikan yang ditebar
-          Waktu pemberian pakan sebaiknya teratur sebanyak 2-3 kali/hari yaitu pagi , sore dan malam hari. Khusus untuk malam hari, jumlahnya lebih diperbanyak karena sifat lele yang aktif mencari makan di malam hari.
-          Usahakan pemberian pakan disebar merata di semua permukaan kolam agar semua ikan mendapatkan jumlah pakan yang sama.

Kegiatan panen.
            Panen dilakukan setelah masa pemeliharaan mencapai 3 bulan, dengan berat berkisar antara 150 – 200 gram ( 1 Kg berisi 8 – 10 ekor ) tergantung mutu benih yang ditebar.  Panen dilakukan pada saat suhu rendah pagi atau sore hari, dengan cara mengeringkan kolam sampai memungkinkan untuk dilakukan penangkapan agar lele tidak banyak yang stres atau banyak yang mati.  Dibeberapa daerah umumnya kegiatan panen dilakukan karena sudah mencapai ukuran standar untuk dipasarkan sehingga hal ini juga tergantung oleh permintaan pasar dan perilaku konsumen.  Artinya masa pemeliharaan 3 bulan bukanlah waktu yang pasti sebagai tolok ukur  masa pemeliharaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar