Persiapan
Media Budidaya
By. Rai
Agung Irfan S, A.Md
A.
Kolam Terpal/plastik
- Aliri kolam terpal dengan kedalaman ± 25 cm
- Masukkan pupuk kandang yg telah kering sebanyak 20 gram/m2 dengan cara dibungkus menggunakan karung.
- Tambahkan daun kipahit (Marenggo)
secukupnya dengan cara disebar merata ke seluruh permukaan kolam, biarkan
selama 7 hari hingga air berwarna hijau kecoklatan.
- Hari kesepuluh tambahkan air hingga
kedalaman 50-60 cm dan sore harinya benih siap untuk ditebar
B. Kolam Tanah
- Keringkan kolam selama 2-3 hari hingga
tanah pecah
- Tanah di olah/dicangkul kemudian ratakan
kembali
- Kolam dikapur dengan dosis 30 gram/m2
- Kolam dipupuk menggunakan pupuk kandang
yang telah kering sebanyak 500 gram/m2 serta daun kipahit /Marenggo secukupnya
- Masukka air setinggi 25 cm dan biarkan
selama 7 hari
- Hari kesepuluh tambahkan air hingga
kedalaman 50-60 cm dan sore harinya benih siap untuk ditebar.
C. Kolam Semen
- Aliri kolam semen dengan kedalaman ± 25 cm
- Masukkan pupuk kandang yg telah kering
sebanyak 20 gram/m2 dengan cara dibungkus menggunakan karung
- Tambahkan daun kipahit (Marenggo)
secukupnya dengan cara disebar merata ke seluruh permukaan kolam, biarkan
selama 7 hari hingga air berwarna hijau kecoklatan.
- Hari kesepuluh tambahkan air hingga
kedalaman 50-60 cm dan sore harinya benih siap untuk ditebar.
Seleksi Ukuran
Kegiatan seleksi ukuran dilakukan setelah kegiatan budidaya mencapai umur1
bulan dari penebaran, hal ini dilakukan karena biasanya pada usia ini lele
telah menjadi 2 macam ukuran. Beberapa Keuntungan dari kegiatan seleksi
antara lain ;
- Mengurangi angka kematian akibat sifat
kanibalisme yang disebabkan oleh perbedaan ukuran
- Memberikan kesempatan pada ikan untuk
memperoleh jumlah pakan yang sama
- Efisiensi biaya dan waktu pemeliharaan.
Penebaran benih
Agar
memperoleh hasil yang maksimal, kita harus mengetahui ciri-ciri benih yang baik
:
-
Organ
tubuhnya lengkap baik sungut maupun siripnya masih mulus
-
Tidak
terdapat luka dan penyakit ( jamur maupun bakteri )
-
Bentuknya
memanjang
-
Gerakannya
lincah
-
Nafsu
makan tinggi
-
Ukuran
seragam ( 7 – 9 cm )
Kalau bisa benih diperoleh
dari lingkungan sekitar agar tidak terjadi perbedaan lingkungan yang mencolok,
sehingga proses adaptasinya bisa lebih cepat.
Padat tebar lele sangat
tergantung dengan jumlah pakan yang tersedia, hal ini berhubungan dengan cara
pemeliharaan :
1.
Pemeliharaan secara Tradisional :
50 ekor/m3 ukuran 7-9 cm
2.
Pemeliharaan secara Semi Intensif :
50 - 100 ekor/m3 ukuran 7-9 cm
3.
Pemeliharaan secara Intensif :
>100 ekor/m3 ukuran 7-9 cm
Sebelum benih
ditebar sebaiknya perlu persiapan yang matang agar tidak terjadi kematian pada
awal tebar, persiapan yang perlu
dilakukan adalah sebagai berikut ;
-
penebaran
benih dilakukan pada saat suhu rendah, pagi atau sore hari
-
Adaptasikan
terlebih dulu , dengan cara memasukkan
air kolam ke dalam kantong sedikit demi
sedkit kemudian biarkan benih keluar dengan sendirinya.
-
Usahakan
penebaran merata di semua areal kolam sehingga mampu mendapatkan pakan
alami dengan leluasa.
-
Usahakan
benih yang akan ditebar seragam agar
tidak terjadi persaingan pakan, bila didapati ukuran yang tidak sama masukkan dalam kolam yang
terpisah.
Pemeliharaan dan Pemberian Pakan
Tambahan
Perlu
diketahui bahwa lele sangat rentan dengan adanya perubahan suhu, karena lele
tidak memiliki sisik. Sehingga tidak dianjurkan memelihara lele dengan air yang
mengalir deras, karena suhu air akan sangat mudah berubah. Air kolam cukup
diganti 3-5 hari sekali, itupun cukup 50 % agar tidak terjadi fluktuasi suhu
yang mencolok.
Pada
kegiatan pembesaran, pemberian pakan
tambahan mutlak harus dilakukan karena ikan lele tidak mungkin mendapatkan
pakan hanya dari lingkungan kolam, mengingat lele punya sifat kanibal maka pakan
tambahan yang diberikan harus
benar-benar cukup dengan jumlah lele yang dibudidayakan. Adapun langkah-langkah nya adalah sebagai
berikut ;
-
Pemberian
pakan dilakukan 2 hari setelah penebaran, karena lele masih menyesuaikan diri
dengan lingkungan kolam, sehingga masih kurang respon terhadap pakan yang
diberikan.
-
Sebaiknya
pakan yang diberikan disesuaikan dengan ukuran mulut ikan, agar pakan tidak
terbuang secara percuma.
-
Usahakan
pakan mempunyai mutu yang sama dan kandungan gizi yang tinggi sehingga mampu
memacu pertumbuhan protein minimal 22 %
-
Jumlah
pakan yang diberikan minimal 3% dari jumlah ikan yang ditebar
-
Waktu
pemberian pakan sebaiknya teratur sebanyak 2-3 kali/hari yaitu pagi , sore dan
malam hari. Khusus untuk malam hari, jumlahnya lebih diperbanyak karena sifat
lele yang aktif mencari makan di malam hari.
-
Usahakan
pemberian pakan disebar merata di semua permukaan kolam agar semua ikan
mendapatkan jumlah pakan yang sama.
Kegiatan
panen.
Panen
dilakukan setelah masa pemeliharaan mencapai 3 bulan, dengan berat berkisar
antara 150 – 200 gram ( 1 Kg berisi 8 – 10 ekor ) tergantung mutu benih yang
ditebar. Panen dilakukan pada saat suhu
rendah pagi atau sore hari, dengan cara mengeringkan kolam sampai memungkinkan
untuk dilakukan penangkapan agar lele tidak banyak yang stres atau banyak yang
mati. Dibeberapa daerah umumnya kegiatan
panen dilakukan karena sudah mencapai ukuran standar untuk dipasarkan sehingga
hal ini juga tergantung oleh permintaan pasar dan perilaku konsumen. Artinya masa pemeliharaan 3 bulan bukanlah
waktu yang pasti sebagai tolok ukur masa
pemeliharaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar