By. Rai
Agung Irfan S, A.Md
Prospek ikan patin untuk pasaran cukup bagus, baik dikonsumsi langsung
masyarakat maupun ke Restoran (rumah makan) yang ditunjang rasa dagingnya yang
khas kandungan omega, dan bergizi tinggi, sehingga dijadikan sebagai sumber
protein hewani yang murah dan mudah didapat, serta memiliki harga jual yang
terjangkau oleh kalangan masyarakat bawah.
Pengembangan budidaya ikan patin, juga diperkirakan memiliki peluang yang
sangat besar, pemeliharaannya sangat mudah, sama halnya dengan pemeliharaan
jenis ikan lainnya. Pemeliharaan ikan patin di kolam bekas galian tanah Lio
(pembuatan batu bata) adalah sebuah hal yang cukup menarik, kita tidak perlu menggali
tanah untuk membuat kolam ikan patin.
Pemeliharaan ikan patin tidak banyak kendala dari sejak disebarkan sampai
panen, malah ikan patin yang masih berukuran kecil pada umumnya lebih tahan
terhadap perubahan lingkungan, dibandingkan dengan ikan patin yang berukuran
besar.
Seperti hal nya di desa Cipayung, Tanjung Baru, Jatibaru dan Desa Jatireja
BP3K Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat.
Pemasarannya sangat mudah, harga yang stabil dan cepat kesasaran karena letak
geografis kabupaten Bekasi merupakan daerah penyangga ibukota. Manfaat yang
diperoleh adalah waktu produksi yang relative singkat sehingga menghasilkan
keuntungan yang cukup lumayan sehingga dari satu lokasi kolam bisa produksi
sampai tiga kali.
Daerah yang sudah berjalan adalah desa Cipayung, TanjungBaru, Jatibaru dan
Desa Jatireja, setiap bulannya tidak kurang dari 30 Ton Ikan Patin basah dan
mampu memenuhi kebutuhan pasar. Pakan yang digunakan adalah nasi aking yang
mudah dan murah, disalurkan dari beberapa perusahaan di wilayah BP3K Kecamatan
Cikarang Timur.
Budidaya ikan patin dapat mengurangi pengangguran karena jika produk
melimpah bisa dibuat menjadi produk hasil pertanian yang berupa Ikan Asin,
Dendeng dan Abon.
Pemeliharaan ikan patin dalam satu Ha memerlukan :
- Bibit (ukuran 6 – 8 cm) memerlukan sebanyak kurang lebih 100 Kg
- Pakan selama tiga bulan sesuaikan dengan keadaan pertumbuhan ikan, bias juga sisa-sisa makanan dari rumah makan dan restoran
- Jangka waktu pemeliharaan selama 4 kali per tahun
(sumber: deptan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar