Ikan gurami memang tahan terhadap serangan penyakit, namun bukan berarti
tidak dapat terserang penyakit. Sisik rontok dan kulit bengkak terselaputi
diselaputi benang putih. Atau tersentak-sentak di permukaan air. Itu tanda
gurami terserang cendawan Saprolegnia. Pemicunya suhu air yang tidak stabil
menyebabkan ikan stres sehingga mudah ditempeli bibit-bibit penyakit. Itu
dialami Achmad Munajat, peternak ikan di Singasari, Karanglewas, Banyumas Jawa
Tengah.
Untung Munajat ingat pesan orang tuanya untuk menebar batang dan daun
kamboja. Tanaman yang biasa tumbuh di kuburan itu memang sejak dulu dipakai
sebagai obat luka. Potong batang pada bagian ujung sepanjang 20 cm dari pucuk.
menebar cacahan batang dan daun kamboja Plumeria acuminata setiap pagi.
Seminggu kemudian Osphronemus gourami itu mulai sehat dan nafsu makan pun
berangsur-angsur normal.
Untuk kolam seluas 100 m2 butuh sekitar 10 kg. Batang dan daun dipotong
kecil-kecil, lalu ditebar merata di kolam. Biarkan tanaman itu mengambang di
permukaan air. Saat perlakuan sebaiknya saluran keluar-masuk air ditutup,
tinggi air 1 m dari dasar kolam. Aplikasi dilakukan setiap pagi selama 3 hari.
Munajat menyarankan tidak mengganti air. Pergantian air baru boleh dilakukan
pada hari ke-4. Agar ikan tidak stres, lakukan pergantian air secara bertahap.
(sumber:trubus-online)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar