By. Rai Agung Irfan S, A.Md
Penyakit merupakan salah satu kendala yang harus ditangani dalam budidaya
ikan patin, supaya hasil budidaya ikan patin sukses dan menguntungkan maka
terlebih dahulu kita harus mengenal dan mengetauhi cara penanganan penyakit
yang mungkin akan muncul pada ikan patin kita.
Penyakit ikan patin ada yang disebabkan infeksi dan non-infeksi. Penyakit
noninfeksi adalah penyakit yang timbul akibatadanya gangguan faktor yang bukan
patogen. Penyakit non-infeksi ini tidak menular. Sedangkan penyakit akibat
infeksi biasanya timbul karena gangguan organisme patogen.
1) Penyakit akibat infeksi
Organisme patogen yang menyebabkan infeksi biasanya berupa parasit, jamur,
bakteri, dan virus. Produksi benih ikan patin secara masal masih menemui
beberapa kendala antara lain karena sering mendapat serangan parasit
Ichthyoptirus multifilis (white spot) sehingga banyak benih patin yang mati,
terutama benih yang berumur 1-2 bulan. Dalam usaha pembesaran patin belum ada
laporan yang mengungkapkan secara lengkap serangan penyakit pada ikan patin,
untuk pencegahan, beberapa penyakit akibat infeksi berikut ini sebaiknya
diperhatikan.
a. Penyakit parasit
Penyakit white spot (bintik putih) disebabkan oleh parasit dari bangsa
protozoa dari jenis Ichthyoptirus multifilis Foquet.
Pengendalian: menggunakan metil biru atau methilene blue konsentrasi 1%
(satu gram metil biru dalam 100 cc air). Ikan yang sakit dimasukkan ke dalam
bak air yang bersih, kemudian kedalamnya masukkan larutan tadi. Ikan dibiarkan
dalam larutan selama 24 jam. Lakukan pengobatan berulang-ulang selama tiga kali
dengan selang waktu sehari.
b. Penyakit jamur
Penyakit jamur biasanya terjadi akibat adanya luka pada badan ikan.
Penyakit ini biasanya terjadi akibat adanya luka pada badan ikan. Penyebab
penyakit jamur adalah Saprolegnia sp. dan Achlya sp. Pada kondisi air yang
jelek, kemungkinan patin terserang jamur lebih besar. Pencegahan penyakit jamur
dapat dilakukan dengan cara menjaga kualitas air agar kondisinya selalu ideal
bagi kehidupan ikan patin. Ikan yang terlanjur sakit harus segera diobati. Obat
yang biasanya di pakai adalah malachyt green oxalate sejumlah 2 –3 g/m air (1
liter) selama 30 menit. Caranya rendam ikan yang sakit dengan larutan tadi, dan
di ulang
sampai tiga hari berturut- turut.
sampai tiga hari berturut- turut.
c. Penyakit bakteri
Penyakit bakteri juga menjadi ancaman bagi ikan patin. Bakteri yang sering
menyerang adalah Aeromonas sp. dan Pseudo-monas sp. Ikan yang terserang akan
mengalami pendarahan pada bagian tubuh terutama di bagian dada, perut, dan
pangkal sirip. Penyakit bakteri yang mungkin menyerang ikan patin adalah
penyakit bakteri yang juga biasa menyerang ikan-ikan air tawar jenis lainnya,
yaitu Aeromonas sp. dan Pseudomonas
sp.
sp.
Ikan patin yang terkena penyakit akibat bakteri, ternyata mudah menular,
sehingga ikan yang terserang dan keadaannya cukup parah harus segera
dimusnahkan.
Sementara yang terinfeks, tetapi belum parah dapat dicoba dengan beberapa
cara pengobatan. Antara lain:
(1) Dengan merendam ikan dalam larutan kalium permanganat (PK) 10-20 ppm
selama 30–60 menit,
(2) Merendam ikan dalam larutan nitrofuran 5- 10 ppm selama 12–24 jam,
atau
(3) merendam ikan dalam larutan oksitetrasiklin 5 ppm selama 24 jam.
2) Penyakit non-infeksi
Penyakit non-infeksi banyak diketemukan adalah keracunan dan kurang gizi.
Keracunan disebabkan oleh banyak faktor seperti pada pemberian pakan yang
berjamur dan berkuman atau karena pencemaran lingkungan perairan. Gajala
keracunan dapat diidentifikasi dari tingkah laku ikan.
- Ikan akan lemah, berenang megap-megap dipermukaan air. Pada kasus yang berbahaya, ikan berenang terbalik dan mati. Pada kasus kurang gizi, ikan tampak kurus dan kepala terlihat lebih besar, tidak seimbang dengan ukuran tubuh, kurang lincah dan berkembang tidak normal.
- Kendala yang sering dihadapi adalah serangan parasit Ichthyoptirus multifilis (white spot) mengakibatkan banyak benih mati, terutama benih yang berumur 1-2 bulan.
- Penyakit ini dapat membunuh ikan dalam waktu singkat.
- Organisme ini menempel pada tubuh ikan secara bergerombol sampai ratusan jumlahnya sehingga akan terlihat seperti bintik-bintik putih.
- Tempat yang disukai adalah di bawah selaput lendir sekaligus merusak selaput lendir tersebut.
(sumber: agromaret)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar